Ekosistem Mangrove
adalah sebuah lingkungan dengan ciri khusus dimana lantai hutannya
digenangi oleh air dimana salinitas juga fluktuasi permukaan air
tersebut sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Ekosistem
mangrove ini sebenarnya masuk ke dalam lingkup ekosistem
pantai sebab ia terletak di kawasan perbatasan laut dan juga darat. Ia
terletak di wilayah pantai dan juga muara sungai. Hutan mangrove,
sebagai sebuah hutan yang tumbuh di wilayah pasang dan surut akan
tergenang air di masa pasang dan akan bebas dari genangan air pada saat
air surut. Komunitas yang ada di dalam hutan mangrove ini sangat adaptif
terhadap kadar garam air laut. Sebagai sebuah ekosistem, hutan mangrove
terdiri dari beragam organisme yang juga saling berinteraksi satu sama
lainnya.
Ciri-Ciri Hutan Mangrove
Ada beberapa ciri-ciri spesifik yang bisa dijumpai di hutan mangrove, antara lain:
Ciri-Ciri Hutan Mangrove
Ada beberapa ciri-ciri spesifik yang bisa dijumpai di hutan mangrove, antara lain:
- Jenis pepohonan yang related terbatas.
- Akar pepohonan terbilang unik sebab berbentuk layaknya jangkar dengan melengkung juga menjulang di bakau atau Rhizphora Spp.
- Terdapat beberapa pohon yang akarnya mencuat secara vertical layaknya pensil di pidada atau Sonneratia dan juga api-api atau Avicennia Spp.
- Terdapat biji atau propagul dengan sifat vivipar atau mampu melakukan proses perkecambahan pada kulit pohon.
- Sementara itu, ciri-ciri khusus dari habitat hutan mangrove antara lain:
- Wilayah tanah yang tergenang secara periodic atau berkala.
- Tempat tersebut juga mendapat aliran air tawar yang cukup dari daratan.
- Wilayah tersebut terlindung dari gelombang besar juga arus pasang surut laut yang kuat.
- Air di wilayah tersebut memiliki kadar garam payau.
- Flora hutan mangrove mayor atau tanaman mangrove sesungguhnya, adalah tanaman yang memperlihatkan kesetiaan pada habitas ekosistem mangrove. Ia memiliki kemampuan untuk membentuk tegakan yang murni serta secara dominan mencirikan susunan komunitas. Dari segi morfologis, ia mempunyai bentuk yang adaptif akan lingkungan hutan mangrove dan mampu mengontrol kadar garam. Contoh flora yang masuk ke kelompok ini adalah adalah Kandelia, Rhizophora, Bruguiera, Avicennia, Ceriops, Lumnitzera, Laguncularia, Sonneratia dan Nypa.
- Flora mangrove minor, adalah tanaman mangrove yang tidak memiliki kemampuan untuk membentuk sebuah tegakan yang murni, dengan demikian secara morfologis tanaman ini tidak memiliki peranan yang dominan dalam komunitas mangrove. Contoh tanaman ini antara lain Excoecaria, , Aegiceras. Aegialitis, Xylocarpus, Camptostemon, Heritiera, Pemphis, Scyphiphora, Osbornia, Acrostichum dan juga Pelliciera.
- Asosiasi hutan Mangrove, contoh tanaman yang satu ini adalah Calamus, Hibiscus, Cerbera dan masih banyak lagi lainnya.
Keberadaan ekosistem mangrove ini sangat penting sebab ia memiliki beberapa fungsi yang nyata terhadap organisme lainnya. Apa sajakah itu? Berikut uraiannya.
Fungsi Fisik Hutan Mangrove
- Sebagai penjaga garis pantai juga tebing sungai agar terhindar dari erosi atau abrasi.
- Memacu percepatan perluasan lahan.
- Mengendalikan intrusi dari air laut.
- Berperan sebagai pelindung daerah belakang hutan mangrove dari pengaruh buruk hempasan gelombang juga angin yang kencang.
- Sebagai kawasan penyangga dari rembesan air lautan.
- Sebagai pusat pengolahan limbah organik.
- Sebagai sumber kayu untuk bahan bakar juga bahan bangunan bagi manusia.
- Sebagai penghasil beberapa unsur penting seperti obat-obatan, minuman, makanan, tannin juga madu.
- Sebagai lahan untuk produksi pangan.
- Sebagai tempat untuk mencari makanan, tempat memijah, tempat untuk berkembang-biak berbagai organisme seperti ikan, udang dan lain-lain.
- Sebagai salah satu sumber plasma nutfah