Cara Jitu Mencegah Abrasi

Jika Anda tak asing lagi dengan istilah Erosi, maka boleh jadi “Abrasi” pun sudah lekat di telinga. Apa yang dimaksud dengan abrasi? Sama seperti erosi, dalam kajian sederhana, abrasi juga bisa diartikan sebagai pengikisan. Meski demikian, jelas ada perbedaan mendasar antara erosi dan abrasi. Proses pengikisan yang terjadi di pantai dan diakibatkan oleh gelombang laut adalah peristiwa yang merujuk pada istilah abrasi. Dalam berbagai penelitian, abrasi ini juga kadang disebut dengan istilah Erosi Pantai. Titik yang mengalami pengikisan adalah garis pantai. Akibat dari abrasi ini tergolong serius yakni rusaknya keseimbangan alam yang ada di wilayah pantai tersebut.

Sama seperti erosi, abrasi juga digolongkan ke dalam bencana alam. Namun, perlu disadari bahwa manusia juga bisa menjadi pemicu yang memperparah bencana abrasi tersebut. Di sisi lain, manusia juga bisa melakukan sejumlah langkah taktis untuk meminimalisir akibat dari abrasi itu sendiri. Fokus pada langkah preventif merupakan hal yang penting. Lantas apa saja cara mencegah abrasi?

Membangun Pemecah Gelombang

Salah satu cara mencegah abrasi yang paling konvensional adalah dengan membangun pemecah gelombang. Langkah ini dimasudkan agar kekuatan gelombang yang tiba pada garis pantai tidak terlalu kuat sehingga tidak berpotensi mengikis padatan yang ada di titik tersebut. Langkah pencegahan ini memang berjalan efektif. Namun perlu pula disadari bahwa pemecah gelombang tidak bertahan selamanya. Pemecah gelombang juga bisa ambruk dan rusak dikikis gelombang. Oleh sebab itu, cara yang satu ini tentu merepotkan. Meski demikian, di berbagai wilayah Indonesia, pihak terkait masih saja mengandalkan langkah ini sebagai satu-satunya opsi memperkecil potensi abrasi. Akibatnya, mereka rutin membangun pemecah ombak.

Hutan Mangrove/Bakau

Langkah taktis dalam mencegah abrasi yang paling tepat adalah dengan menanam mangrove. Langkah penanggulangan berbasis konservasi ini idealnya disandingkan dengan opsi pemecah gelombang. Manfaat hutan bakau dalam melindungi garis pantai sebenarnya sudah banyak diketahui pihak terkait. Hanya saja kesadaran untuk menerapkan hal tersebut cukup kurang. Padahal, selain efektif mencegah abrasi, hutan bakau juga memiliki manfaat signifikan lain, yakni:
  1. Menjaga stabilitas garis pantai.
  2. Mengurangi akibat bencana alama tsunami.
  3. Membantu pengendapan lumpur, dengan demikian kualitas air lautan jauh lebih terjaga.
  4. Membantu menahan juga menyerap tiupan angin laut yang cukup kencang.
  5. Merupakan sumber plasma nutfah.
  6. Membantu menjaga keseimbangan alam.
  7. Membantu mengurangi polusi baik di udara juga di air.
  8. Sebagai salah satu sumber oksigen bagi makhluk hidup.
  9. Hutan mangrove juga menjadi habitat alami beragai spesies seperti kepiting, burung, beberapa jenis ikan dan lain-lain.

Mengingat manfaat yang cukup beragam, agaknya cara mencegah abrasi dengan berbasis pada konservasi hutan mangrove ini sangat layak untuk dicoba. Selain multi-guna, hutan mangrove tentu tak perlu diperbaharui tahun ke tahun seperti halnya pemecah ombak.